Setelah
kita mempelajari permintaan dan penawaran kita dapat mengetahui bagaimana pasar
bekerja dengan bantuan gambaran dari kurva-kurva permintaan dan penawaran.
Namun, untuk lebih memahami gambaran dari kurva-kurva tersebut kita harus
mempelajari yang lain, yaitu elastisitas. Menurut para ekonom tentang elastisitas
sebagai berikut:
- Menurut Mankiw, elasticity is a measure of the responsiveness of quantity demanded or quantity supplied to one of its determinants.
- Menurut McEachern, elastisitas adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan konsumen dan produsen
terhadap perubahan harga.
- Menurut Faried Wijaya, secara umum elastisitas menunjukkan seberapa respon suatu variabel akibat dari perubahan variabel atau salah satu variabel lain yang mempengaruhinya.
- Menurut Nicholson, elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan pada satu variabel yang disebabkan oleh perubahan satu persen pada variabel lain (Budi S, 2009).
- Menurut Harter, elastisitas merupakan pengukuran respon daripada jumlah permintaan (Budi S, 2009)
- Menurut Mulyo, besaran perubahan yang terjadi akibat adanya perubahan faktor lain ini yang lebih dikenal dengan elastisitas.
- Menurut Seth & Shane, the responsiveness of demand and supply to price alterations.
Jadi
menurut para ekonom diatas elastisitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
seberapa respon atau tingkat kepekaan konsumen dan produsen terhadap perubahan
suatu variabel lain.
A. Elastisitas
Permintaan
Elastisitas
permintaan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
§ Elastisitas Harga
§ Elastisitas
Pendapatan
§ Elastisitas
Silang
1. Elastisitas
Harga
Menurut beberapa ahli elastisitas
permintaan harga sebagai berikut :
- Menurut Mankiw, The price elasticity of demand measures how much the quantity demanded responds to a change in price.
- Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan terhadap harga.
- Menurut McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
- Menurut Sadono Sukirno, suatu pengukuran kwantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha permintaan
- Menurut Salvatore, elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain, elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga (Budi S, 2009).
Jadi
menurut para ahli ekonom elastisitas harga adalah perubahan atau berapa banyak
jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Permintaan
suatu barang bisa dikatakan elastis jika konsumen merespon perubahan harga
barang tersebut dengan berubahnya jumlah permintaan barang yang besar.
Sedangkan perubahan jumlah permintaan barang yang sedikit atau sama sekali
tidak berubah terhadap perubahan harga barang tersebut dikatakan inelastis atau
kurang elastis.
Faktor-faktor Elastisitas
Harga
Permintaan
suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau ditentukan
oleh berbagai faktor yaitu :
Ø Barang
Mewah dan Barang Kebutuhan
Permintaan
barang-barang kebutuhan umumnya inelastis, sedangkan permintaan barang-barang
mewah umumnya elastis. Karena walaupun harga-harga barang kebutuhan mengalami
peningkatan atau penurunan jumlah yang diminta akan tetap sama atau hanya
mengalami penurunan sedikit. Mengapa barang mewah bisa elastis? karena apabila
harga barang mewah mengalami peningkatan harga jumlah yang diminta hampir tidak
ada. Tapi jika barang mewah mengalami penurunan harga jumlah yang diminta akan
meningkat, mungkin bisa meningkat secara signifikan.
Ø Ketersediaan
Barang Substitusi
Suatu barang yang
memiliki barang subtitusi atau barang pengganti akan memiliki elastisitas yang
elastis, sedangkan barang yang tidak memiliki barang substitusi cenderung
memiliki elastisitas yang inelastis. Sebab apabila barang tersebut mengalami
peningkatan harga dan terdapat banyak barang substitusi yang harganya dibawah
harga barang tersebut, maka permintaan barang tersebut akan mengalami penurunan
permintaan yang tajam. Berbeda dengan barang yang tidak memiliki barang
substitusi, hanya mengalami penurunan permintaan yang sedikit karena orang hanya
menurunkan permintaan barang tersebut.
Ø Definisi
Pasar
Semakin luas ruang
lingkupnya maka semakin inelastis barang tersebut karena tidak ada barang
subtitusinya. Sebaliknya , semakin sempit atau kecil ruang lingkupnya maka
semakin elastis barang tersebut. Sebagai contoh, pasar makanan memiliki
permintaan yang inelastis karena makanan dalam pengertian umum tidak memiliki
substitutan. Sedangkan pasar es krim vanila (dalam pengertian sempit sebagai
sajian pencuci mulut) yang pasarnya sempit atau terfokus, akan elastis
permintaannya. Seandainya harga es krim vanila melonjak, kuantitas
permintaannya segera susut karena konsumen akan mencari sajian lain untuk cuci
mulut (Mankiw,).
Ø Rentang
Waktu
Apabila rentang waktu
perubahan harga suatu barang lebih lama atau jangka panjang, permintaan barang
tersebut akan elastis. Karena orang-orang (konsumen) mampu untuk mencari dan
mensubtitusi barang tersebut dan biasa tidak menggunakan barang tersebut lagi.
Namun, untuk jangka waktu yang pendek akan mengalami inelastis karena tidak
adanya kesempatan bagi konsumen untuk mensubtitusi barang tersebut.
Menghitung Elastisitas
Harga
Penghitungan
elastisitas harga dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Elastisitas dibagi menjadi lima jenis yaitu :
v
Elastis uniter
Suatu permintaan dikatakan elastis uniter jika elastisitasnya sama dengan satu, artinya
apabila terjadi perubahan harga maka persentase perubahan permintaan sama
dengan persentase perubahan harga
v
Elastis
Suatu permintaan bisa dikatakan elastis jika elastisitasnya
lebih dari satu dan kurang dari tak terhingga, artinya persentase atau besarnya
perubahan permintaan lebih persentase perubahan harga
v
Elastis sempurna
Elastisitas permintaan adalah tak terhingga, artinya jika
terjadi perubahan harga maka perubahan permintaan nol atau tidak ada
permintaan. Permintaan akan terus ada pada harga tertentu.
v
Inelastis
Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis jika
elastisitasnya kurang dari satu dan lebih dari nol, artinya persentase
perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga.
v Inelastis sempurna
Elastisitas permintaan adalah nol, artinya jika harga
mengalami perubahan baik naik maupun menurun jumlah permintaan sama.
Kurva Elastisitas Permintaan
Elastisita Harga dan Pendapatan Total
The
concept of price elasticity is a cornerctone of economic and marketing
management theory and practice. One major survey found that 56% of companies
conduct research on price elasticity. A second study found price elasticity to
be the third most important factor in setting prices for industrial firms and
that 70% of surveyed managers agree that pricing would be more effective with
better measures of demand elasticity (Dickinson, 2002).
Elastisitas harga dibidang atau dunia perusahaan sangat
penting untuk dipelajari. Karena elastisitas harga mempengaruhi total
pendapatan mereka. Jika elastisitas harga inelastis, maka kenaikan harga akan
mengakibatkan kenaikan pendapatan total. Tapi jika elastisitas harga elastis,
maka kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan pendapatan total.
2. Elastisitas
Pendapatan
Menurut
ahli ekonom elastisitas pendapatan adalah :
- Menurut Mankiw, income elasticity of demand a measure of how much the quantity demanded of a good responds to a change in consumers’ income.
- Menurut McEchern, elastisitas pendapatan mengukur perubahan permintaan konsumen akibat adanya perubahan pendapatan yang menyebabkannya.
- Menurut Salvatore, elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dari jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional penghasilan secara nnominal (Budi S, 2009).
Jadi
menurut ekonom elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa banyaknya perubahan
jumlah permintaan barang terhadap perubahan pendapatan konsumen, dapat
dinyatakan dengan :
Jika
hasil dari elastisitas pendapatan negatif itu menunjukan hubungan pendapatan
dengan barang inferior, artinya permintaan barang tersebut mengalami penurunan
pada saat pendapatan konsumen meningkat dan sebaliknya. Sedangkan jika elastisitas
pendapatan positif itu menunjukan hubungan barang normal atau mewah dengan
pendapatan, artinya pada saat pendapatan konsumen meningkat, meningkat pula
permintaan barang tersebut. Untuk barang normal cenderung elastisitas
pendapatan positif kurang dari satu, konsumen akan meningkatkan jumlah
permintaan dengan porsi sedikit. Sedangkan barang mewah cenderung elastisitas
pendapatan positif lebih dari satu, konsumen akan membeli barang tersebut.
3.
Elastisitas Silang
Menurut
para ahli ekonom elastisitas silang adalah :
- Menurut Mankiw, The cross-price elasticity of demand is a measure of how much the quantity demanded of one good responds to a change in the price of another good, computed as the percentage change in quantity demanded of the first good divided by the percentage change in the price of the second good.
- Menurut McEachern, Elastisitas Silang adalah persentase perubahan permintaan satu barang akibat persentase perubahan harga barang lain.
- Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat kepekaan relatif dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang lain. Dengan perkataan lain, elastisitas silang adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang x yang diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari harga barang y (Budi S, 2009).
- Menurut Anthony, cross elasticity of demand measures the response in the quantity demanded of one good to a change in the price of a different good.
Jadi,
menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah
permintaan satu barang terhadap perubahan harga barang lain, dapat dinyatakan
dengan :
Jika
hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah subtitusi
karena pada saat harga barang y naik, maka permintaan barang x akan meningkat
pula. Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua barang adalah
komplemen karena permintaan barang x akan mengalami peningkatan jika harga
barang y turun.
B. Elastsitas
Penawaran
Elastisitas
penawaran hanya ada satu jenis yaitu elastisitas harga atau elastisitas
penawaran terhadap harga. Menurut para ekonom elastisitas penawaran adalah :
- Menurut Mankiw, price elasticity of supply a measure of how much the quantity supplied of a good responds to a change in the price of that good, computed as the percentage change in quantity supplied divided by the percentage change in price.
- Menurut McEachern, elastisitas harga dari penawaran adalah ukuran kepekaan kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan harga, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan harga.
- Menurut Sadono Sukirno, elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
- Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas.
Jadi
menurut para ekonom elastisitas penawaran adalah ukuran untuk mengukur kepekaan
atau responsif produsen atau penjual dengan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang, dapat dinyatakan dengan
Jenis-jenis Elastisitas
Penawaran
Jenis-jenis
elastisitas penawaran sama dengan elastisitas harga dibagi menjadi lima jenis
yaitu :
- Elastis sempurna
Elastisitas
sempurna merupakan gambaran bahwa para penjual hanya mau menjual semua barang pada
harga tertentu saja dan tidak akan menjual barang tersebut pada harga lain.
- Elastis
Elastisitas
penawaran bisa dikatakan elastis jika persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan lebih dari persentase perubahan harga barang.
- Elastis uniter
- Inelastis
Elastisitas
penawaran dapat dikatakan inelastis jika persentase perubahan jumlah barang
yang ditawarkan lebih kecil dari persentase perubahan harga barang.
- Inelastis sempurna
Inelastis
sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun harga yang
ditawarkan, jumlah yang ditawarkan hanya tertentu.
Ø Sifat
perubahan ongkos produksi
Penawaran akan
inelastis ketika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya
yang sangat tinggi. Tapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan
biaya uang tidak terlalu besar penawaran akan bersifat elastis
Ø Jangka
waktu
Jangka waktu yang amat
singkat, elastisitas penawaran cenderung inelastis sempurna karena tidak adanya
waktu untuk menambah penawarannya. Jangka waktu yang pendek, elastisits
penawaran cenderung inelastis hanya mengalami perubahan sedikit. Karena
kurangnya mengoptimalkan faktor-faktor produksi. Jangka waktu panjang,
elastisitas penawaran cenderung elastis mengalami perubahan atau penambahan
penawaran yang cukup besar. Karena mampu mengoptimalkan faktor-faktor produksi.
REFERENSI
Mankiw, N. Gregory. 2008. Principles of Macroeconomics Fifth Edition.
Mason (USA): South-Western Cengage Learning.
Mankiw, N. Gregory. 2000. Pengantar Ekonomi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
McEachern, William A. 2001. Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.
Sukirno, Sadono. 1985. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Wijaya, Faried. 1989. Ekonomikamikro Edisi I. Yogyakarta: BPFE
Dickinson, John R. 2002. A Need to Revamp Textbook Presentations of Price Elasticity. Journal of Marketing Education Vol. 24 No.2 : 143. http://search.proquest.com/docview/204410942/132FADF40972595C3BE/29?accountid=44945.
Budi S, Mulyo. 2009. Analisis Permintaan Rumah Sederhana di Kota Semarang. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 16 No.2 :126-139. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/16209126139.pdf.
Mallios, Seth & Shane Emmett. 2004. Demand, Supply, and Elasticity in The Copper Trade at Early Jamestown. The Journal of The Jamestown Rediscovery Center Vol. 2. http://www.preservationvirginia.org/rediscovery/pdf/mallios_low.pdf.
Greco, Anthony J. 2005. Cross Elasticity of Supply: Seldom Heard of and Seldom Taught. Journal for Economic Educators Vol. 5 No. 1. http://frank.mtsu.edu/~jee/pdf/jeewin05.pdf.
Mankiw, N. Gregory. 2000. Pengantar Ekonomi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
McEachern, William A. 2001. Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.
Sukirno, Sadono. 1985. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Wijaya, Faried. 1989. Ekonomikamikro Edisi I. Yogyakarta: BPFE
Dickinson, John R. 2002. A Need to Revamp Textbook Presentations of Price Elasticity. Journal of Marketing Education Vol. 24 No.2 : 143. http://search.proquest.com/docview/204410942/132FADF40972595C3BE/29?accountid=44945.
Budi S, Mulyo. 2009. Analisis Permintaan Rumah Sederhana di Kota Semarang. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 16 No.2 :126-139. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/16209126139.pdf.
Mallios, Seth & Shane Emmett. 2004. Demand, Supply, and Elasticity in The Copper Trade at Early Jamestown. The Journal of The Jamestown Rediscovery Center Vol. 2. http://www.preservationvirginia.org/rediscovery/pdf/mallios_low.pdf.
Greco, Anthony J. 2005. Cross Elasticity of Supply: Seldom Heard of and Seldom Taught. Journal for Economic Educators Vol. 5 No. 1. http://frank.mtsu.edu/~jee/pdf/jeewin05.pdf.
terima kasih juga buat temen-temen yang sudah membantu tugas ini. terima kasih banyak.......
makasih banyak ka artikelnya sangat bermanfaat, sangat membantu aku memahami elastisitas.
ReplyDelete