REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jakarta terancam banjir besar pada musim
hujan akhir tahun 2011 hingga awal 2012. Ancaman banjir yang terjadi
diprediksi sama seperti banjir 2002 dan banjir 2007.
''Jika ini
terjadi maka kegiatan di Jakarta akan lumpuh total,'' tutur Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana,Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Jakarta,Rabu
(16/11).Untuk itu banjir Jakarta menjadi prioritas penanganan bencana.
Kondisi
ini memungkinkan terjadi karena kondisi statis seperti geologi dan
topografi memungkinkan itu. Saat ini 40 persen permukaan tanah di
Jakarta di bawah permukaan laut sehingga tergantung pasang surut air
laut.Disamping itu drainase tidak berjalan baik dan terjadi juga
penyempitan alur akibat pemukiman di daerah badan sungai.
Daerah
resapan di Jakarta pun tinggal 9 persen padahal idealnya di atas 30
persen. Karena 90,33 persen kawasan DKI Jakarta terbangun atau kedap
air. Begitu turun hujan maka air akan jadi aliran permukaan yang
dibuang ke sungai.Data menunjukkan 81,3 persen curah hujan yang jatuh
jadi aliran permukaan.Sehingga 82,8 persen banjir akan menggenangi
pemukiman yang ada.
Sementara di bagian utara DKI Jakarta
sebagian besar drainasenya rusak. Dari 29 sungai dan 66 saluran yang
ada di DKI Jakarta,90 persennya rusak.
Namun dipastikan oleh
Sutopo bahwa banjir di Jakarta tidak akan separah di Thailand karena
Indonesia tidak dilalui siklon tropis.
No comments:
Post a Comment