Thursday, November 24, 2011

Magelang - Jogja Lumpuh 1,5 Jam

RadarJogja Jumat, 04 November 2011 10:25

MUNGKID-Banjir lahar dingin pertama kali tahun ini di Sungai Putih sudah bisa menjadi peringatan dini bagi warga Magelang dan sekitarnya. Banjir mengakibatkan jalan Magelang-Jogjakarta Km 23 ditutup setelah Sungai Putih meluap hingga ke jalan raya, kemarin (3/11) sore.

Meski luapan tidak terlalu besar seperti banjir pada musim penghujan tahun lalu, semua jenis kendaraan dari arah Magelang maupun Jogjakarta hanya diperbolehkan melewati jalur alternatif.

Material lahar bercampur air di Sungai Putih meluap dan memenuhi badan jalan di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang terutama di jalur baru yang dibuat untuk proyek jembatan layang Sungai Putih. Tinggi luapan banjir ke jalan mencapai 10 centimeter.



Menurut pantauan Radar Kedu, banjir lahar terjadi mulai pukul 16.00 sore. Banjir dipicu hujan cukup lebat di puncak Merapi. Intensitasnya mencapai 58 milimeter. Paling tinggi selama musim penghujan ini.

Salah seorang relawan, Subur mengatakan, banjir terjadi setelah hujan di kawasan lereng Gunung Merapi sangat deras sejak sore hari. ”Banjir terjadi tidak hanya di Sungai Putih, tapi juga di Sungai Krasak (perbatasanMagelang-Jogjakarta) dengan kecepatan cukup deras,’’ katanya kemarin.

Relawan telah memerintahkan semua warga yang masih berjaga di bantaran sungai untuk menyelamatkan diri. Kendaraan para penambang pasir yang diparkir di dekat alur sungai juga diperintahkan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Akibat banjir yang cukup deras di alur baru Sungai Putih, ujarnya, sejumlah tanggul pengaman mengalami gerusan. Terutama di bagian tepi alur sungai baru tersebut. ”Tertutupnya jalan ini karena tanggul darurat dari pasir jebol tidak mampu menahan derasnya arus lahar. Sehingga lahar kembali melalui alur sungai baru dan meluap ke badan jalan,” jelasnya.

Dia mengatakan, banjir lahar juga terjadi di Sungai Krasak yang ketinggian arusnya mencapai 1,5 meter. Namun lalu lintas lewat Jembatan Krasak tidak sampai ditutup.

Kanit Rek Iden Satlantas Polres Magelang, Iptu Eko Mardianto mengatakan, penutupan jalan dilakukan karena banjir lahar di Sungai Putih meluap ke badan jalan. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, jalan tersebut ditutup mulai di Gulon untuk yang dari Magelang, dan mulai dari Tempel untuk yang dari Jogjakarta.

”Sebagian kendaraan kita coba arahkan untuk melalui jalur alternatif yang disediakan. Sedangkan untuk kendaraan besar seperti truk tronton yang tidak mau lewat jalan alternatif, kita sediakan tempat parkir di tepi jalan yang luas,’’ ungkapnya.

Setelah ditutup lebih kurang 1,5 jam, jalur bisa dilalui lagi. Sejumlah kendaraan nekat melewati bekas jalan yang terkena luapan banjir lahar dingin meski dilarang.

Sementara itu, akibat banjir lahar dingin ini, sejumlah warga di Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang mengungsi ke titik kumpul yang ada di setiap dusun. Warga trauma banjir yang terjadi akan kembali masuk ke desa mereka.

Warga yang mengungsi merupakan warga Dusun Salakan, Sirahan, Glagah dan Jetis. ”Saat ada informasi banjir dengan ketinggian cukup besar, warga di sini langsung mengungsi,” kata Heri Brewok, warga Sirahan.

Hingga berita ini ditulis, warga masih dilaporkan berada di titik kumpul untuk mengamankan diri. (vie/ton/jpnn)             

No comments:

Post a Comment